Wartadaerah.com – Penjabat Wali Kota Pagar Alam H Lusapta Yudha Kurnia menghadiri kegiatan rapat koordinasi program Pemberantasan Korupsi Wilayah II, Diseminasi MCP Tahun 2024 yang dilaksanakan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi Republik Indonesia (KPK RI) yang dipusatkan di Griya Agung Palembang, Selasa (23/4/2024).
Adapun tema yang diambil dalam kegiatan ini yakni “Penanaman tata kelola pemerintahan melalui MCP yang selaras dengan peningkatan integritas pemerintah daerah”.
Dikatakan Penjabat Wali Kota Pagar Alam H Lusapta Yudha Kurnia, sejauh ini dominan penanaman modal di provinsi Sumsel itu masih dalam konteks batubara dan infrastruktur yang memang sekarang ini lagi digiatkan kembali.
Ya semoga untuk infrastruktur jalan terutama jalan tol itu akan dilanjutkan, dan kita berharap itu dilanjutkan.
“Tapi untuk sementara ini memang batubara, gas, mineral lainnya yang memang itu menjadi masih unggulan,” ujarnya.
Kemudian, ini juga ada perkembangan baru adalah perdagangan barang dan jasa ini memang yang menjadi perkembangan yang terbaru yang ada di provinsi Sumsel.
Untuk pencapaian tahun ini target realisasi investasi yang ditetapkan oleh Presiden Republik Indonesia 55 Triliun.
“Alhamdulillah target di tahun 2023 itu target dari realisasi 55 Triliun, kita sudah mencapai yang optimis, kurang lebih WTW 4 ini sudah mencapai target dari 55 Triliun,” ungkapnya.
Dilanjutkannya, kita berharap dengan peningkatan ini ya kita tetap provinsi Sumsel masih optimis. Mungkin nanti secara data itu nanti bisa ke Penanaman Modal melalui Kepala Bidang Pengawasan dan Pengendalian Penanaman Modal di Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Sumsel.
Kalau untuk di kota Pagar Alam, alhamdulillah penanaman modal di kota Pagar Alam masih 3 sektor unggulan yaitu pariwisata yang terutama yang memang kemarin itu sekitar kurang lebih kedatangan itu 68 ribu pengunjung pelancong, maupun pemudik.
“Ini sektor pariwisata yang saat ini masih unggulan dan diikuti dengan pertanian dan perkebunan karena sekarang alhamdulillah kita bersyukur bahwa harga petani kopi itu sudah mencapai 58.000 sampai 63.000,” katanya.
Masih dilanjutkannya, sehingga ini masyarakat Kota Pagar Alam lagi menikmati rasa kopinya, ini yang kita syukuri dari segala hal dan ini menjadi perdagangan yang akan meningkat juga, dan kita alhamdulillah.
Di mana dengan sistem OSS Online Sis untuk masyarakatnya sendiri tidak ada, jadi kami dengan sistem Online Single Submission (OSS) RBA ini sangat kita dukung sekali.
“Di mana OSS RBA merupakan perizinan berusaha yang diberikan kepada pelaku usaha untuk memulai dan menjalankan kegiatan usahanya yang dinilai berdasarkan tingkat risiko kegiatan usaha,” ucapnya.
Masih disampaikannya, karena memang dengan sistem OSS ini kan kita memberikan kemudahan, baik pelaku usaha, karena kita juga menggalakkan sekarang nomer induk berusaha (NIB).
Di mana NIB sekarang gratis, selama persyaratan nya itu masih ada dan sesuai dengan kriteria. Kalau ditanya terkait dengan cuaca, alhamdulillah kami sudah melakukan beberapa implementasi baik secara fisik ataupun non fisik.
“Dimana titik-titik banjir itu sudah kami laksanakan pengerukan di wilayah kota Pagar Alam. Adapun tempatnya sendiri yakni di kecamatan Pagar Alam Utara yakni di Indra Giri itu saluran itu sudah kita sudah di lakukan pengerukan,” imbuhnya.
Ditambahkannya, insya Allah kalau memang ini nanti kita tata kembali agar kita kembalikan lagi secara fungsinya untuk mengalirkan air dari hujan untuk menghadapi cuaca ekstrem ini.
Namun juga memang dengan faktor cuaca ini kita memang didaerah pegunungan otomatis itu menjadi kelembaban yang cukup tinggi.
“Karena di kota Pagar Alam itu antara 19 derajat Celcius sampai dengan 29 derajat Celcius, ini juga banjir bandang ataupun bentuk bencana lainnya itu kita antisipasi dengan pemetaan ya,” bebernya.