Palembang,- PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) akan mengembangkan pelabuhan laut dalam di Sumatera Selatan untuk memperlancar arus barang yang sekaligus diharapkan dapat mendukung perekonomian nasional.
Untuk mewujudkan hal tersebut, IPC Pelindo membuat nota kesepahaman bersama dengan Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan yang diwakili Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru, PT Pupuk Sriwijaya yang diwakili Dirut PT Pusri Mulyono Prawiro dan Badan Narkotika Nasional yang diwakili Kepala BNN Sumsel Jhon Turman Panjaitan, yang penandatanganan MoU-nya dilakukan di Palembang, Jumat malam.
Direktur Utama IPC Elvyn G Masassya mengatakan kerja sama ini merupakan langkah strategis korporasi dalam membangun konektifitas nasional melalui penyedian layanan pelabuhan berkelas dunia.
Penandatanganan nota kesepahaman ini merupakan tindak lanjut komitmen IPC untuk meningkatkan kualitas pelayanan dan menciptakan efisiensi pelayanan pelabuhan, serta mendukung program pemerintah yang ingin menurunkan biaya logistik.
Dengan kerja sama ini, IPC dan Pemprov Sumsel akan bersama-sama mengkaji, menyusun kebijakan dan program terkait dengan kelancaran arus barang di Sumsel.
“Terutama pengembangan infrastruktur jalan akses menuju Pelabuhan Tanjung Carat, Pelabuhan Sungai Lais, dan Pelabuhan Boom Baru. Kajian itu menyangkut aspek ekonomi, finansial, teknis, komersil, operasional dan legal,” kata dia.
Sementara itu, Gubernur Sumatera Selatan dalam sambutannya mengatakan keberadaan pelabuhan laut dalam ini diharapkan dapat mendukung rencana pemerintah untuk meningkatkan nilai tambah dari produk unggulan ekspor, seperti batubara, karet, kelapa sawit dan buah kelapa.
“Saya harap ini menjadi momentum untuk meningkatkan perekonomian Sumsel karena daerah ini sebenarnya sangat kaya, baik hasil tambang maupun pertaniannya,” kata dia.
Keberadaan pelabuhan ini diharapkan dapat mengintegrasikan sisi hulu dan hilir, sehingga distribusi barang menjadi semakin lancar, kata Herman Deru.
Sementara itu Direktur PT Pusri Mulyono Prawiro mengatakan kerja sama ini merupakan salah bentuk sinergi bisnis dan solidaritas dengan perusahaan sesama BUMN.
“Kerja sama dengan IPC berupa pemanfaatan jasa dan fasilitas yang ada untuk memperlancar pengembangan korporasi,” kata Mulyono. (Ant)