Marlina : Kami Sudah Turun Lapangan Sejak Januari Tahun ini Untuk Persiapan Banjir

Sumsel.WartaDaerah.com,- Kepala Bidang (Kabid) Sumber Daya Air (SDA), Irigasi dan Limbah Dinas PUPR Kota Palembang, Ir. RA Marlina Sylvia S.T., M.Si., M.Sc., IPU., ASEAN Eng bersama petugas lapangan kerja lembur untuk turun langsung ke beberapa wilayah melakukan pengerukan drainase.

Marlina mengatakan pengerukan drainase dilakukan di beberapa kawasan rawan genangan yakni kawasan Jalan Sudirman seberang Masjid Agung, Jl. Kolonel Atmo, Jl. Dempo, Jl. Rustam Effendy, Jl. Pahlawan, Jalan Sudirman IP Mall hingga cinde dan lain sebagainya pada Selasa 7 November 2023 malam.

“Kami sudah turun lapangan sejak Januari tahun ini untuk persiapan banjir. Tapi kini memasuki musim penghujan kami kerja all out lembur setiap malam. Mulai pukul 19.00 WIB hingga tengah malam kita sudah melakukan ini sejak bulan Oktober,” katanya, disela-sela memantau petugas lapangan PUPR Palembang yang sedang melakukan pengerukan drainase di Kawasan Jalan Sudirman seberang Masjid Agung.

Hal itu dilakukan petugas lapangan DPUPR Kota Palembang di bawah naungan Marlina sebagai salah satu upaya mengantisipasi genangan/banjir di ibu Kota Sumsel.

“Tentu ini sebagai salah satu upaya pencegahan genangan/banjir di Palembang. Tentunya kami terjunkan berbagai tim lainnya juga untuk pencegahan genangan/banjir. Seperti tim sosialisasi dan tim monitoring evaluasi yang selalu mendampingi tim OP dalam bekerja.” ungkap Marlina.

Lanjut Marlina menjelaskan, pengerukan juga sudah dilakukan di hilirnya aliran air di Kota Palembang seperti Sungai Borang, Sungai Gasing, Sungai Lambidaro, Sungai Boang, dan sebagainya.

“Kita telah kerjakan di lokasi permukiman yang rawan genangan/banjir. Belakangan ini barulah masuk di tengah kota seperti di kawasan malam ini. Sebenarnya apa yang dilakukan ini sudah out of the box, melampaui kewenangan. Seharusnya saluran jalan nasional dikerjakan Balai jalan, misalnya jalan sudirman. Seharusnya saluran jalan provinsi dikerjakan pu bm provinsi, misalnya jalan kapt a rivai. Seharusnya sungai sungai ordo 2 dikerjakan oleh balai sungai. Seharusnya sungai sungai perbatasan dikerjakan oleh pu sda provinsi. Tetapi kita harus turun tangan mengatasinya karena ini wajah kota Palembang. Jadi demi kenyamanan masyarakat kota palembang dan merupakan wujud pelayanan prima dari bapak walikota palembang” jelasnya.

Wanita yang sering disapa cek lin ini mengungkapkan, beberapa malam ini pihaknya telah mengeruk drainase yang bertujuan untuk mengeluarkan sedimen, sampah, dan juga limbah restoran yang menghambat bahkan menghalangi aliran air.

Tindakan inil terbukti berhasil dengan tidak adanya genangan hujan belakangan di titik titik rawan genangan.

“Kita juga melakukan monitoring dan membersihkan sungai-sungai dari hilirnya langsung, bekerja siang malam,” ungkapnya.

Lebih lanjut Marlina menuturkan, PUPR Palembang terus maksimal mengantisipasi banjir sebagai bentuk pelayanan terhadap masyarakat.

“Pencegahan ini dikerahkan seluruh tim rutin bidang sdail DPUPR Palembang di berbagai wilayah yang berjumlah kurang lebih 500 orang. Belakangan ini kita makin gencarkan. Bahkan kami melatih tim yang sudah ada itu, menjadi tim Joker yang bisa bekerja di drainase dan juga sungai. Peralatan yang dimiliki lebih lengkap. Ada juga Tim Gercep yang standby 24 jam akan turun ke lokasi rawan genangan jika diperlukan. Tim ini tidak sembarangan, karena mereka dilatih khusus untuk bisa bekerja keras, bergerak cepat, dan bertindak tepat. Masuk ke dalam gorong2 yang pengap tidak banyak orang bisa melakukannya.” Jelas marlina

Masalah di Palembang ini sampah yang bertumpuk karena masyarakat buang sembarangan. Kalau sampah ini dibiarkan maka aliran air pastinya akan terhambat. “Tapi selain membersihkan yang tak kalah penting adalah bagaimana mencegah sampah sampah tersebut masuk ke saluran dan sungai”, tuturnya.

Selain itu, Marlina menambahkan dalam melakukan pengerukan drainase dan pengangkutan sedimen atau sampah didalamnya, tentu ada beragam permasalahan.
Seperti, adanya pipa pipa utilitas dalam saluran. Maka petugas PUPR Palembang harus hati-hati dalam melalukan pengerukan. “Yang sangat membahayakan keselamatan pekerja kami adalah pipa jaringan listrik di dalam saluran. Seharusnya tidak boleh ada utilitas apapun dalam saluran karena pastinya akan mengurangi kecepatan aliran air dan mengakibatkan genangan. Kenyataan yang terjadi saat ini berbagai utilitas dan kabel2 masih berada dalam saluran” ujar marlina

Kemudian ada juga di beberapa titik aliran drainase dipasang grill untuk menghadang sampah. “Masalahnya bila grill tersebut tidak dijaga 24 jam, maka pada saat hujan sampah sampah tsb akan memblokir jalan air dan mengakibatkan genangan. Kalau sudah terlambat begini jadi sulit untuk petugas kami mengatasinya” tambahnya. Maka dari itu marlina menempatkan petugas pemantau di titik titik tsb.

Berbagai macam jenis sampah ditemukan dalam saluran malam itu oleh tim marlina, antara lain marka jalan, papan, bebatuan, bahkan limbah lemak/minyak yang sudah mengeras.

Selain melakukan pemeliharaan jaringan drainase dan sungai, pemkot palembang jg melakukan upaya upaya lainnya “Seperti menyiapkan pompa air, pengerukan kolam retensi, membuka jalan air dengan memakai alat berat, dan sebagainya. Termasuk melakukan pembongkaran-pembongkaran di berbagai titik penyumbatan aliran air. “Hingga hari ini ada 300 lebih bangunan yang menghambat aliran air kami bongkar. Alhamdulillah semuanya kondusif walaupun melalui sosialisasi yang alot” ujarnya

Agar pekerjaan terlaksana efektif dan efisien serta tujuan tercapai yaitu mencegah terjadi genangan di saat hujan, Marlina memonitor langsung kerja para petugas DPUPR Palembang yang di bawah kepemimpinannya.

Marlina berharap setelah dilakukan pengerukan ini, masyarakat tidak lagi membuang sampah ke saluran atau sungai. “Buanglah sampah ke TPS” pungkasnya. ( ADV )