Sumsel.Wartadaerrah.com,- Jelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) yang akan di gelar serentak di Sumatera Selatan, banyak bermunculan nama-nama baru dan terbilang asing ditelinga masyarakat Sumsel, baik itu dalam Pemilihan Gubernur, Walikota, maupun Bupati. Hal ini menimbulkan kekhawatiran dari beberapa tokoh masyarakat yang menginginkan Sumsel lebih maju lagi kedepannya, karena nama-nama baru tersebut tidak memiliki rekam jejak dalam memimpin di pemerintahan.
Hal ini diutarakan oleh tiga tokoh masyarakat yakni Dr. H. Rahidin H. Anang M.S selaku Dosen Ilmu Komunikasi sekaligus Pakar Komunikasi Politik didampingi Pengamat Politik Sumsel, Bagindo Togar, dan Tokoh Politikus senior mantan Sekjen Golkar Sumsel, Ir. Herpanto M.Si saat menggelar diskusi terkait pemilihan pemimpin Kepala Daerah diskusi di Bestro Resto Hotel All Nite & Day jalan Veteran, Sabtu (22/06/2024).
Menurut Bagindo Togar selaku Pengamat Politik Sumsel, Kunci dari Cara memilih Kepala Daerah adalah bagaimana mereka dapat mengemas dan mengelola APBD, untuk siapa APBD dipergunakan apakah untuk Kolega atau untuk masyarakat.
“Saya tantang calon Kepala Daerah, beranikah calon kelapa daerah tersebut membuat tageline “APBD untuk Warga, bukan untuk Kolega”. Mereka harus bisa memikirkan bagaimana dalam satu tahun daerah yang dipimpinnya mengalami perubahan, karena memimpin suatu daerah itu tidak mudah, jangan hanya mengharapkan privilage saja,” Ungkap Bagindo.
Selaku Tokoh Politikus senior mantan Sekjen Golkar Sumsel, Ir. Herpanto M.Si memiliki pandangan tersendiri terkait sosok pemimpin kepala daerah, Herpanto mengatakan, Dalam Pilkada saat ini, orang yang memiliki Kapabel kalah dengan orang yang memiliki elektabilitas, popularitas, dan dukungan finansial yang kuat yang dapat menjadi pemenang. Sehingga orang-orang yang memiliki potensi, paham wilayah, paham daerah, tersingkirkan ini yang menjadi fenomena dalam pilkada saat ini.
“Terlepas siapa yang akan terpilih nanti, kita berharap mereka harus paham apa guna APBD, bagaimana pengawasan APBD, bagaimana APBD ini diterapkan sehingga dapat bermanfaat bagi masyarakat itu yang terpenting, sehingga APBD ini bisa tumbuh dan mekar. Termasuk mengembangkan BUMD yang ada, sehingga dalam pemikiran seorang kepala daerah, itu APBD adalah salah satu entrepreuner yang berpotensi untuk mengembangkan daerahnya,” Bebernya.
Dr. H. Rahidin H. Anang M.S selaku Dosen Ilmu Komunikasi sekaligus Pakar Komunikasi Politik menuturkan, Dalam Pemilihan Kepala Daerah nanti baik itu, Gubernur, Walikota, dan Bupati, kita berharap masyarakat dapat memilih pemimpin yang memang benar-benar layak dan pantas untuk menjadi seorang pemimpin kedepannya.
“Ada lima hal yang menjadi acuan dalam memilih calon pemimpin, diantaranya: Pertama, Seorang Pemimpin tidak mempunyai beban masa lalu. Kedua, Harus mempunyai kemauan dan punya kemampuan. Ketiga, Sosok yang berkarakter, punya moral dan kinerja. Keempat, Pemimpin yang berintegritas yang dapat memancarkan kewibawaan dan tanggung jawab. Dan terakhir Kelima, Pemimpin harus berani menentukan sikap, dan berani menanggung resiko,” Pungkasnya.(Rudi)